Minggu, 22 Juli 2012

Enam Bule Ziarah ke Makam Gus Dur


    Enam tokoh Islam asal Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat tadi siang berziarah ke makan mendiang mantan Presiden Republik Indonesia ke empat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di pondok pesantren Tebuireng, Jombang. Sampai di pusara makam, mereka terlihat berdoa dan berbaur dengan ratusan peziarah lain yang terus berdatangan.
    "Kami berharap perjuangan Gus Dur dalam hal menegakkan kerukunan antar umat beragama terus dilanjutkan," kata Abdul Rahmen Malik, pimpinan rombongan yang juga aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Radical Middle Way, Rabu (28/01).

    Di mata Abdul Rahmen, Gus Dur adalah tokoh besar. Bahkan mantan presiden ke-4 itu layak menyandang predikat pahlawan. Kata dia, cucu Pendiri NU, Hasyim Asyari itu mengajarkan pemikiran modern tentang pluralisme.

    Pimpinan LSM yang bermukim di Inggris itu meminta umat Islam bisa belajar dari Gus Dur. "Pluralisme, demokrasi, serta multikulturalisme di Indonesia harus tetap dijaga," ujarnya. 

    Sebelum menuju makam, enam bule itu berkunjung ke kediaman pengasuh pondok, Sholahudin Wahid alias Gus Sholah. Bersama Gus Sholah, mereka berdiskusi seputar keagamaan, keberlangsungan demokrasi, juga termasuk menyinggung soal peran dan keyakinan Gus Dur dalam melindungi keberlangsungan demokrasi dan kebebasan beragama di Indonesia.

    Dalam kunjunganya ini, enam tokoh Islam lintas negara itu juga mengucapkan belasungkawa kepada bangsa Indonesia, atas meninggalnya tokoh besar itu. 

    Dari pantauan Tempo, sampai saat ini, kondisi Tebuireng masih dibanjiri peziarah. Ratusan peziarah terus berbondong-bondong datang. Puncak keramaian biasanya hari kamis malam dan liburan. Pada hari-hari itu, jalan depan pondok macet total. "Peziarah tak pernah surut," kata Syamun, salah satu pengurus pondok.

    Sumber: Tempo interaktif | Selasa, 26 Januari 2010 | 17:52 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar